Obat-obatan yang wajib dibawa saat naik gunung (P3K)
Obat-obatan yang wajib dibawa saat naik gunung
Sakit memang seringkali muncul secara tak terduga dan mengurang kenyamanan saat naik gunung. Untuk itu, ada beberapa obat-obatan penting yang harus dibawa ketika traveler mendaki gunung. Apa saja?
1. Minyak Kayu Putih
Saya yakin pasti kalian sudah tau minyak kayu putih. Yup, minyak satu ini memiliki aroma terapis yang cukup menyejukan, sangat cocok untuk melegakan hidung tersumbat saat naik gunung. Selain itu, ternyata sensasi hangat yang ia berikan juga ampuh untuk mengatasi perut kembung akibat masuk angin saat di atas gunung.
Kamu bisa mengobati masuk angin dengan mengoleskan minyak kayu putih secara merata ke bagian perut, leher, belakang leher, kening, dan bagian lain. Jangan lupa beri pijatan lembut selama 5 menit agar minyak meresap. TS sarankan membawa minyak kayu putih Balpirik karena dapat membantu meredakan gejala masuk angin, sakit perut, kembung mual, gatal-gatal
akibat gigitan serangga.
2. Obat Diare
Ketika mendaki gunung, pendaki akan memakan bekal seadanya yang dibawa dari rumah. Bekal ini ada yang berupa bahan makanan dan harus dimasak terlebih dahulu selama mendaki. Nah, karena gunung memang alam bebas, mungkin ketika proses memasak kebersihannya kurang dan diare pun bisa menyerang traveler.
Terkena diare saat mendaki pastinya sangat tidak asyik. Untuk berjaga-jaga, bawalah obat diare. Berbagai obat diare ada yang dalam bentuk tablet ataupun cair, tinggal pilih jenis obat apa yang ingin Anda bawa.
3. Obat batuk
Sebagai negara tropis, cuaca berbagai daerah di Indonesia rata-rata cukup panas. Tapi ketika naik gunung, cuaca dingin dengan suhu yang lebih rendah tentunya akan dirasakan para pendaki. Flu dan batuk pun bisa menyerang kapan saja. Oleh karena itu bawalah obat flu dan batuk, serta antibiotik agar pendakian lebih nyaman.
4. Obat maag
Pendakian memang membutuhkan fisik yang kuat serta makanan yang cukup. Sedangkan saat di gunung, makanan hanya terbatas dengan apa yang dibawa masing-masing pendaki. Jika bekal tiba-tiba habis, atau traveler ada yang tidak selera makan, konsumsi makanan jadi terlambat dan tidak teratur.
Keadaan ini berpotensi menimbulkan maag. Rasa sakit yang ditimbulkan tentunya dapat mengganggu pendakian. Bawalah obat maag yang mudah didapatkan di berbagai apotek.
5. Vitamin
Saat mendaki gunung, aktivitas fisik akan lebih banyak dilakukan daripada hari-hari biasa. Vitamin pun dibutuhkan untuk menjaga agar badan tetap fit selama proses pendakian berlangsung. Traveler sebaiknya membawa vitamin C atau B12.
6. Obat luka
Medan di gunung yang terjal, berbatu serta mungkin di penuhi pepohonan dengan batang yang tajam berpotensi menorehkan luka. Maka, obat luka, serta kapas, kain kasa dan alkohol sangat penting untuk dibawa.
7. Obat untuk pegal-pegal dan cedera otot
Pegal linu dan cedera otot seringkali muncul selama pendakian berlangsung. Telapak kaki yang berjam-jam menapaki jalur menanjak dan berbatu pastinya menimbulkan rasa nyeri yang tidak enak. Bawalah obat pereda pegal dan cedera otot seperti Balsem Balpirik merah. Segera oleskan obat ini ketika sedang beristirahat mendaki, agar perjalanan bisa kembali lancar.
Sumber : mikir sendiri + https://travel.detik.com
Obat-obatan yang wajib dibawa saat naik gunung (P3K)
Sakit memang seringkali muncul secara tak terduga dan mengurang kenyamanan saat naik gunung. Untuk itu, ada beberapa obat-obatan penting yang harus dibawa ketika traveler mendaki gunung. Apa saja?
1. Minyak Kayu Putih
Saya yakin pasti kalian sudah tau minyak kayu putih. Yup, minyak satu ini memiliki aroma terapis yang cukup menyejukan, sangat cocok untuk melegakan hidung tersumbat saat naik gunung. Selain itu, ternyata sensasi hangat yang ia berikan juga ampuh untuk mengatasi perut kembung akibat masuk angin saat di atas gunung.
Kamu bisa mengobati masuk angin dengan mengoleskan minyak kayu putih secara merata ke bagian perut, leher, belakang leher, kening, dan bagian lain. Jangan lupa beri pijatan lembut selama 5 menit agar minyak meresap. TS sarankan membawa minyak kayu putih Balpirik karena dapat membantu meredakan gejala masuk angin, sakit perut, kembung mual, gatal-gatal
akibat gigitan serangga.
2. Obat Diare
Ketika mendaki gunung, pendaki akan memakan bekal seadanya yang dibawa dari rumah. Bekal ini ada yang berupa bahan makanan dan harus dimasak terlebih dahulu selama mendaki. Nah, karena gunung memang alam bebas, mungkin ketika proses memasak kebersihannya kurang dan diare pun bisa menyerang traveler.
Terkena diare saat mendaki pastinya sangat tidak asyik. Untuk berjaga-jaga, bawalah obat diare. Berbagai obat diare ada yang dalam bentuk tablet ataupun cair, tinggal pilih jenis obat apa yang ingin Anda bawa.
3. Obat batuk
Sebagai negara tropis, cuaca berbagai daerah di Indonesia rata-rata cukup panas. Tapi ketika naik gunung, cuaca dingin dengan suhu yang lebih rendah tentunya akan dirasakan para pendaki. Flu dan batuk pun bisa menyerang kapan saja. Oleh karena itu bawalah obat flu dan batuk, serta antibiotik agar pendakian lebih nyaman.
4. Obat maag
Pendakian memang membutuhkan fisik yang kuat serta makanan yang cukup. Sedangkan saat di gunung, makanan hanya terbatas dengan apa yang dibawa masing-masing pendaki. Jika bekal tiba-tiba habis, atau traveler ada yang tidak selera makan, konsumsi makanan jadi terlambat dan tidak teratur.
Keadaan ini berpotensi menimbulkan maag. Rasa sakit yang ditimbulkan tentunya dapat mengganggu pendakian. Bawalah obat maag yang mudah didapatkan di berbagai apotek.
5. Vitamin
Saat mendaki gunung, aktivitas fisik akan lebih banyak dilakukan daripada hari-hari biasa. Vitamin pun dibutuhkan untuk menjaga agar badan tetap fit selama proses pendakian berlangsung. Traveler sebaiknya membawa vitamin C atau B12.
6. Obat luka
Medan di gunung yang terjal, berbatu serta mungkin di penuhi pepohonan dengan batang yang tajam berpotensi menorehkan luka. Maka, obat luka, serta kapas, kain kasa dan alkohol sangat penting untuk dibawa.
7. Obat untuk pegal-pegal dan cedera otot
Pegal linu dan cedera otot seringkali muncul selama pendakian berlangsung. Telapak kaki yang berjam-jam menapaki jalur menanjak dan berbatu pastinya menimbulkan rasa nyeri yang tidak enak. Bawalah obat pereda pegal dan cedera otot seperti Balsem Balpirik merah. Segera oleskan obat ini ketika sedang beristirahat mendaki, agar perjalanan bisa kembali lancar.
Sumber : mikir sendiri + https://travel.detik.com
Komentar
Posting Komentar